Minggu, 23 Desember 2018

Resensi Novel "PAPER TOWNS"


Paper Towns

  • Identitas buku
    • Judul Buku             : Paper Towns
    • Penulis                    : John Green
    • Negara                    : Amerika Serikat 
    • Aliran                      : Misteri
    • Penerbit                   : Dutton Book
    • Tanggal Penerbitan : 16 Oktober 2008
    • ISBN                       : 978-0-525-47818-8
    • Halaman                  : 305

  • Sinopsis Belakang Buku
Saat Margo Roth Spiegelman mengajak Quentin Jacobsen pergi tengah malam berpakaian seperti ninja dan punya daftar panjang rencana pembalasan cowok itu mengikutinya. Margo memang suka menyusun rencana rumit, dan sampai sekarang selalu beraksi sendirian. Sedangkan Q, Q senang akhirnya bisa berdekatan dengan gadis yang selama ini hanya bisa dicintainya dari jauh tersebut. Hingga pagi datang dan Margo menghilang lagi.
Gadis yang sejak dulu merupakan teka-teki itu sekarang jadi misteri. Namun, ada beberapa petunjuk. Semuanya untuk Q. Dan cowok itu pun sadar bahwa semakin ia dekat dengan Margo, semakin ia tidak mengenal gadis tersebut.

  • ·        Sinopsis Cerita

Paper Towns berlatar di sekitar Orlando yang berkisah tentang seorang laki-laki remaja bernama Quentin ‘Q’ Jacobsen yang jatuh cinta pada Margo Roth Spiegelman, tetangganya, sejak mereka masih kecil. Seiring dengan berjalannya waktu, dengan Margo yang cukup populer dan semua sifat aneh yang dimiliki Q
Margo memang menyukai misteri. Bahkan saat mereka menemukan seorang mayat laki-laki di Jefferson Park, bukannya menjauhi mayat itu, Margo malahan mendekati mayat itu. Berbeda dengan Quentin yang ingin segera pulang ke rumah dan menangis diam-diam tanpa Margo ketahui.
Hubungan mereka berdua menjadi semakin menjauh. Pada suatu malam, Margo secara tiba-tiba menyelinap menemui Q melalui jendela kamar Q  dengan wajah yang di cat hitam dan pakaian serba hitam. Ia meminta atau lebih tepatnya memaksa Q untuk meminjamkannya mobil, dan menemaninya berkeliling kota demi menunaikan misi balas dendam(yang dibagi dalam 11 babak) pada beberapa orang yang telah menyakiti hatinya. Q tentu saja tidak dapat menolak permintaan Margo tersebut.
Hingga pagi datang dan Margo menghilang lagi. Orangtua margo sudah lelah dengan segala petunjuk-petunjuk yang diberikan Margo saat perempuan itu menghilang. Ini sudah kesekian kalinya dia menghilang dan orangtuanya sudah menyerah untuk mencari Margo. Maka itu, Q yang bersikeras untuk menemukan Margo. Dia berusaha mencari semua petunjuk yang ditinggalkan Margo. Sampai akhirnya dia berhasil menemukan Margo dan dia nekat untuk berkendara ribuan mil dan selama dua puluh satu jam hanya untuk menemui Margo bersama Ben, Radar, dan Lacey.

  • ·        Tokoh

1.     Quentin ‘Q’ Jacobsen
Protagonis dan narator cerita. Ia menyukai Margo sejak kecil dan tanpa disadari ternyata ia telah jatuh cinta pada Margo
2.     Margo Roth Spiegelman
Gadis yang melarikan diri dari rumah setelah melakukan balas dendam terhadap orang-orang yang menyakitinya. Merupakan sosok yang popular, cantik, dan sangat misterius. Senang melakukan hal-hal yang tidak pada umumnya. Dan merupakan inti dari masalah dalam cerita.
3.     Ben Starling
Dia adalah salah satu teman terbaik Q. Dia berada dalam band sekolah dan juga membantu Q menemukan Margo
4.     Marcus ‘Radar’ Lincoln
Salah satu sahabat Q. Dalam cerita, digambarkan sebagai sosok yang pintar. Orang tuanya memiliki koleksi terbesar Santa hitam di dunia yang membuatnya malu, dan ia juga membantu Q dalam mencari Margo
5.     Lacey Pemberton
Dia telah menjadi teman Margo sejak TK. Lacey terlibat dalam pencarian Margo yang membuatnya menjadi lebih dekat dengan Ben. Lacey merupakan salah satu korban pembalasan dendam Margo.
6.     Jase Worthington
Pacar pertama Margo yang kemudian diketahui berselingkuh dengan Becca. Digambarkan sebagai lelaki tampan, kaya, dan populer.
7.     Sahabat Margo yang kemudian diketahui berselingkuh dengan Jase.

  • ·        Tentang Pengarang

John Michael Green (lahir 24 Agustus 1977 di Indianapolis, Indiana, US) adalah pengarang fiksi remaja, narablog video YouTube (vlogger), dan pencipta video-video pendidikan asal Amerika Serikat. Ia adalah lulusan dari Kenyon Collage. John tinggal di Indianapolis, Indiana bersama istrinya, Sarah Urist Green, yang dinikahinya pada 21 Mei 2006. Mereka memiliki dua anak, Henry Green dan Alice Green. Dia telah menyatakan bahwa ia seorang Kristen Episkopal. Dia adalah penggemar berat Liverpool FC Liga Premier dan pada 2014, John juga menjadi sponsor kecil dari Liga Inggris Dua klub AFC Wimbledon. John menjadi penulis sejak 2005 sampai sekarang. Dan dalam jangka waktu kurang lebih 10tahun itu, ia telah memiliki 6 karya terkenal yang sudah diterjemahkan dalam banyak bahasa, yaitu :
1.     Looking for Alaska / Mencari Alaska (2005)
2.    An Abundance of Katherines / Tentang Katherine (2006)
3.    Let It Snow: 3 Holiday Romances / Dalam Derai Salju (2008)
4.    Paper Towns / Kota Kertas (2008)
5.    Will Grayson, Will Grayson (2010)
6.    The Fault in Our Stars / Salahkan Bintang-Bintang (2012)
Ia memenangkan Printz Award pada tahun 2006 atas novel pertamanya, Looking for Alaska, dan novel terbarunya, The Fault in Our Stars, masuk posisi pertama di daftar The New York Times Best Seller pada Januari 2012. Adaptasi filmnya tahun 2014 langsung menempati posisi #1 sesaat setelah dirilis. Pada 2014, John Green masuk dalam daftar majalah Time menjadi 100 orang paling berpengaruh di dunia.
Selain menjadi novelis, Green juga dikenal karena karya-karyanya di YouTube. Tahun 2007, ia meluncurkan saluran VlogBrothers bersama adiknya, Hank Green. Sejak itu, Green merintis beberapa acara seperti Project for Awesome dan VidCon dan menciptakan 11 seri dokumenter bersama adiknya seperti Crash Course, saluran pendidikan yang mengajarkan sastra, sejarah, dan sains.

  • ·          Kelebihan

Novel karya John Green ini sangat menarik untuk saya. Terutama bagi orang yang menyukai cerita novel misteri yang tidak terlalu berat dan diselingi dengan percintaan. Novel ini mengulas tentang persahabatan antara Q dengan Ben dan Radar. Dikemas dengan bahasa yang mudah dicerna dan tidak sulit untuk dipahami.
Penggambaran tokohnya sangat mendetail sehingga pembaca bisa berimajinasi bagaimana sosok tokoh itu secara nyata. Alurnya juga sangat kreatif dan cukup unik.

  • ·        Kekurangan

Adanya unsur seksual yang membuat novel ini hanya pantas dibaca oleh kalangan remaja akhir dan dewasa saja.
Beberapa nama tempat yang masih terdengar asing bagi pembaca.

Margo menyukai misteri sejak dulu. Dan dalam semua hal yang terjadi setelahnya, aku tidak pernah bisa berhenti berpikir bahwa jangan-jangan lantaran terlampau menyukai misteri, dia pun menjadi misteri ~ Hal. 15

Tidak ada komentar:

Posting Komentar