Paper Towns
- Identitas buku
- Judul Buku :
Paper Towns
- Penulis :
John Green
- Negara :
Amerika Serikat
- Aliran :
Misteri
- Penerbit :
Dutton Book
- Tanggal Penerbitan : 16 Oktober 2008
- ISBN : 978-0-525-47818-8
- Halaman :
305
- Sinopsis Belakang Buku
Saat
Margo Roth Spiegelman mengajak Quentin Jacobsen pergi tengah malam berpakaian
seperti ninja dan punya daftar panjang rencana pembalasan cowok itu
mengikutinya. Margo memang suka menyusun rencana rumit, dan sampai sekarang
selalu beraksi sendirian. Sedangkan Q, Q senang akhirnya bisa berdekatan dengan
gadis yang selama ini hanya bisa dicintainya dari jauh tersebut. Hingga pagi
datang dan Margo menghilang lagi.
Gadis
yang sejak dulu merupakan teka-teki itu sekarang jadi misteri. Namun, ada
beberapa petunjuk. Semuanya untuk Q. Dan cowok itu pun sadar bahwa semakin ia
dekat dengan Margo, semakin ia tidak mengenal gadis tersebut.
- · Sinopsis Cerita
Paper
Towns berlatar di sekitar Orlando yang berkisah tentang seorang laki-laki
remaja bernama Quentin ‘Q’ Jacobsen yang jatuh cinta pada Margo Roth
Spiegelman, tetangganya, sejak mereka masih kecil. Seiring dengan berjalannya
waktu, dengan Margo yang cukup populer dan semua sifat aneh yang dimiliki Q
Margo
memang menyukai misteri. Bahkan saat mereka menemukan seorang mayat laki-laki
di Jefferson Park, bukannya menjauhi mayat itu, Margo malahan mendekati mayat
itu. Berbeda dengan Quentin yang ingin segera pulang ke rumah dan menangis
diam-diam tanpa Margo ketahui.
Hubungan
mereka berdua menjadi semakin menjauh. Pada suatu malam, Margo secara tiba-tiba
menyelinap menemui Q melalui jendela kamar Q dengan wajah yang di cat hitam dan pakaian
serba hitam. Ia meminta atau lebih tepatnya memaksa Q untuk meminjamkannya
mobil, dan menemaninya berkeliling kota demi menunaikan misi balas dendam(yang
dibagi dalam 11 babak) pada beberapa orang yang telah menyakiti hatinya. Q
tentu saja tidak dapat menolak permintaan Margo tersebut.
Hingga
pagi datang dan Margo menghilang lagi. Orangtua margo sudah lelah dengan segala
petunjuk-petunjuk yang diberikan Margo saat perempuan itu menghilang. Ini sudah
kesekian kalinya dia menghilang dan orangtuanya sudah menyerah untuk mencari
Margo. Maka itu, Q yang bersikeras untuk menemukan Margo. Dia berusaha mencari
semua petunjuk yang ditinggalkan Margo. Sampai akhirnya dia berhasil menemukan
Margo dan dia nekat untuk berkendara ribuan mil dan selama dua puluh satu jam
hanya untuk menemui Margo bersama Ben, Radar, dan Lacey.
- · Tokoh
1. Quentin
‘Q’ Jacobsen
Protagonis dan narator cerita. Ia menyukai Margo sejak kecil
dan tanpa disadari ternyata ia telah jatuh cinta pada Margo
2. Margo Roth Spiegelman
Gadis yang melarikan
diri dari rumah setelah melakukan balas dendam terhadap orang-orang yang
menyakitinya. Merupakan sosok yang popular, cantik, dan sangat misterius.
Senang melakukan hal-hal yang tidak pada umumnya. Dan merupakan inti dari
masalah dalam cerita.
3. Ben
Starling
Dia adalah salah satu
teman terbaik Q. Dia berada dalam band sekolah dan juga membantu Q menemukan
Margo
4. Marcus
‘Radar’ Lincoln
Salah satu sahabat Q.
Dalam cerita, digambarkan sebagai sosok yang pintar. Orang tuanya memiliki
koleksi terbesar Santa hitam di dunia yang membuatnya malu, dan ia juga membantu
Q dalam mencari Margo
5. Lacey
Pemberton
Dia telah menjadi teman
Margo sejak TK. Lacey terlibat dalam pencarian Margo yang membuatnya menjadi
lebih dekat dengan Ben. Lacey merupakan salah satu korban pembalasan dendam
Margo.
6. Jase
Worthington
Pacar pertama Margo
yang kemudian diketahui berselingkuh dengan Becca. Digambarkan sebagai lelaki
tampan, kaya, dan populer.
7. Sahabat
Margo yang kemudian diketahui berselingkuh dengan Jase.
- · Tentang Pengarang
John
Michael Green (lahir 24 Agustus 1977 di Indianapolis, Indiana, US) adalah
pengarang fiksi remaja, narablog video YouTube (vlogger), dan pencipta
video-video pendidikan asal Amerika Serikat. Ia adalah lulusan dari Kenyon
Collage. John tinggal di Indianapolis, Indiana bersama istrinya, Sarah Urist
Green, yang dinikahinya pada 21 Mei 2006. Mereka memiliki dua anak, Henry Green
dan Alice Green. Dia telah menyatakan bahwa ia seorang Kristen Episkopal. Dia
adalah penggemar berat Liverpool FC Liga Premier dan pada 2014, John juga
menjadi sponsor kecil dari Liga Inggris Dua klub AFC Wimbledon. John menjadi
penulis sejak 2005 sampai sekarang. Dan dalam jangka waktu kurang lebih 10tahun
itu, ia telah memiliki 6 karya terkenal yang sudah diterjemahkan dalam banyak
bahasa, yaitu :
1. Looking for Alaska / Mencari Alaska (2005)
2. An Abundance of Katherines / Tentang
Katherine (2006)
3. Let It Snow: 3 Holiday Romances / Dalam
Derai Salju (2008)
4. Paper Towns / Kota Kertas (2008)
5. Will Grayson, Will Grayson (2010)
6. The Fault in Our Stars / Salahkan
Bintang-Bintang (2012)
Ia
memenangkan Printz Award pada tahun 2006 atas novel pertamanya, Looking for
Alaska, dan novel terbarunya, The Fault in Our Stars, masuk posisi pertama di
daftar The New York Times Best Seller pada Januari 2012. Adaptasi filmnya tahun
2014 langsung menempati posisi #1 sesaat setelah dirilis. Pada 2014, John Green
masuk dalam daftar majalah Time menjadi 100 orang paling berpengaruh di dunia.
Selain
menjadi novelis, Green juga dikenal karena karya-karyanya di YouTube. Tahun
2007, ia meluncurkan saluran VlogBrothers bersama adiknya, Hank Green. Sejak itu,
Green merintis beberapa acara seperti Project for Awesome dan VidCon dan
menciptakan 11 seri dokumenter bersama adiknya seperti Crash Course, saluran
pendidikan yang mengajarkan sastra, sejarah, dan sains.
- · Kelebihan
Novel
karya John Green ini sangat menarik untuk saya. Terutama bagi orang yang
menyukai cerita novel misteri yang tidak terlalu berat dan diselingi dengan
percintaan. Novel ini mengulas tentang persahabatan antara Q dengan Ben dan
Radar. Dikemas dengan bahasa yang mudah dicerna dan tidak sulit untuk dipahami.
Penggambaran
tokohnya sangat mendetail sehingga pembaca bisa berimajinasi bagaimana sosok
tokoh itu secara nyata. Alurnya juga sangat kreatif dan cukup unik.
- · Kekurangan
Adanya
unsur seksual yang membuat novel ini hanya pantas dibaca oleh kalangan remaja
akhir dan dewasa saja.
Beberapa
nama tempat yang masih terdengar asing bagi pembaca.
Margo menyukai misteri sejak dulu. Dan dalam semua hal yang terjadi setelahnya, aku tidak pernah bisa berhenti berpikir bahwa jangan-jangan lantaran terlampau menyukai misteri, dia pun menjadi misteri ~ Hal. 15

Tidak ada komentar:
Posting Komentar